MOROWALI, Sulawesi Tengah - Dalam berbagai pertemuan yang dilakukan oleh Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati, Abdul Rachmansyah Ismail bersama Harsono Lamusa, Rachmansyah Ismail selalu tampil santun di dalam berbicara dan menyampaikan pendapat.
Hal ini menunjukkan bahwa pasangan Rachmansyah-Harsono, selain matang di Birokrat juga santun di politik tidak pernah ada penyampaian yang mendiskreditkan atau menjelekkan Paslon lain apalagi menjatuhkan dengan cara-cara tak terpuji.
Demikian disampaikan Koordinator Relawan Rachmansyah-Harsono Temponomo (Rahanto), Muhlis Katili kepada awak media, melalui pesan pada aplikasi WhatsApp, 18/09/2024.
"Pak Rachmansyah tidak panjang lebar kalau berbicara didepan masyarakat, hanya memperkenalkan diri, menyampaikan tujuan dan itu saja. Sangat singkat dan tidak pernah sekalipun bercerita tentang kejelekan pasangan calon lainnya, " Ungkap Muhlis.
Lebih lanjut, Muhlis menyebutkan bahwa Rachmansyah Ismail adalah perpaduan antara pemikir dan pekerja keras. Itulah yang dibutuhkan Morowali, pemimpin yang tidak banyak bicara namun cepat dalam bertindak.
Baca juga:
RI Imbau G20 Jadi Solusi Masalah Ekonomi
|
"Pak Rachmansyah bukan orator, beliau adalah eksekutor. Dan pengalamannya selama ini, cukup menopang untuk beliau bisa memimpin daerah ini kedepan dengan baik. Morowali ini butuh kepemimpinan yang berpengalaman, " tegasnya.
Bukan hanya berpengalaman, tambah Muhlis. Tetapi juga harus mempunyai keinginan untuk mengambil langkah dan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat, bahkan harus mengambil segala resiko sekalipun.
"Demi kepentingan rakyat, semua harus dilakukan. Karena kepentingan rakyat adalah perihal nomor satu dalam urusan pemerintahan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah, haruslah berpihak kepada rakyat. Oleh karenanya, Sosok Pak Rachmansyah yang berani dan tegas, dapat diandalkan kedepan, " terang Muhlis.
Mengakhiri komunikasi via chat WhatsApp nya kepada awak media, Muhlis mengatakan, Morowali hanya akan maju jika masyarakatnya cerdas, agar masyarakat cerdas maka calon pemimpin harus mampu mempertontonkan politik yang mendidik dan tidak menggiring masyarakat untuk membangun kebencian kepada calon lainnya.
"Menceritakan kejelekan, kekurangan calon lain adalah cara-cara primordial, kampungan dan tidak mendidik. Calon pemimpin harus mampu menunjukkan politik yang baik dan santun, agar dapat menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat. Dan, Pak Rachmansyah Ismail selama ini telah menunjukkan hal tersebut dengan baik, " pungkasnya.
(PATAR JS)