MOROWALI, Sulawesi Tengah - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali menggelar perayaan Natal bersama TNI/Polri Korpri dan BUMN se - Kabupaten Morowali. Bertempat di Gedung Olahraga Raga (GOR) Fonuasingko area perkantoran Pemda Morowali, Kamis (29/12/2022).
Perayaan Natal ini merupakan kali pertama/perdana dihelat Pemkab Morowali, sehingga membuat suasana perayaan Natal terasa begitu bergema di seluruh penjuru Bumi Tepe Asa Moroso, sekaligus sebagai bukti bahwa daerah ini menjunjung tinggi toleransi antar sesama umat beragama.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Dalam perayaan Natal ini, dihadiri langsung Bupati Morowali, Drs.Taslim, Wakil Bupati Dr.H.Najamudin, Dandim 1311/ Morowali, Letkol Inf.Constantinus Rusmanto, .S.Sos, .M.Si, Kapolres Morowali, AKBP Suprianto, S.I.K, .M.H, Ketua I Majelis Sinode GKST Pendeta DR.Terdus Yunias Lantigimo, .M.Th, para Pendeta Se - Kab. Morowali, Kasdim 1311/Morowali, Mayor Inf.David Lunta, Wakapolres Morowali, Kompol Donatus Kono, unsur Forkompimda Morowali serta tamu undangan lainnya.
Pada Perayaan Natal Pemkab Morowali Bersama TNI-Polri-Korpri-BUMN Tahun 2022, mengusung tema “Maka Pulanglah Mereka Ke Negerinya Melalui Jalan Lain" sebagaimana tertulis dalam firman Allah diambil dalam Alkitab (Matius 2–12).
Sebelum masuk pada acara umum, perayaan Natal diawali ibadah khusus yang dipimpin Pdt.DR.Terdus Yunias Lantigimo, M.Th, sekaligus membawakan khotbah Natal dalam acara tersebut.
Pdt. Tersus Yunias Lantigimo dalam khotbahnya mengatakan Natal adalah peristiwa Allah menjadi manusia. Kenapa Dia menjadi manusia karena Allah mengasihi manusia dan menyelematkan manusia dari dosa, karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri melainkan keselamatan diperoleh atas kasih Nya kepada umat manusia.
"Jadi, Orang Kristen menyembah Allah yang menjadi manusia bukan manusia yang menjadi Allah. Kenapa dia menjadi manusia, karena Dia (Allah) mengasihi manusia, " jelas Ketua I Majelis Sinode GKST itu.
Dalam khotbahnya, Pdt. DR. Tertius Yunias Lantigimo, M.Th, juga menjelaskan sejarah singkat perayaan Natal 25 Desember yang diperingati setiap tahunnya.
Dikatakannya, dalam buku Herbert W. Armstrong, salah seorang pebisnis, Industriawan, Ilmuwan, sekaligus Pastur di Worldwide Church of God yang berkedudukan di Amerika Serikat pernah menulis sebuah buku yang membahas tuntas sejarah Natal. Buku ini berjudul “The Plain Truth About Christmas” dan telah diterjemahkan oleh Masyhud SM.
Buku yang berisi setebal 21 halaman ini, awalnya Herbert bercerita akan kenangan Natal di masa kecilnya. Kemudian dilanjutkan data dan fakta mengenai sejarah Natal yang sebenarnya. Di mana pada saat ini hampir semua umat Kristen berpendapat dan mengira bahwa semua upacara dan kebiasaan itu berasal dari gereja dan ajaran Alkitab.
Padahal, Sejarah Natal 25 Desember
Kata Natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Dalam istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al-Masih yang kita sebut Tuhan Yesus.
"Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325-354 Masehi oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember oleh Kaisar Konstantin, sehingga tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Tuhan Yesus, " terangnya.
Usai Ibadah Natal, dilanjutkan acara umum yang di awali sambutan dari ketua panitia pelaksana Mayor Inf. David Lunta mengatakan tujuan pelaksanaan perayaan Natal untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus meningkatkan tali silaturahmi antara aparatur negara bersama masyarakat.
"Acara ini, Selain meningkatkan imam dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, juga bertujuan untuk meningkatkan tali silaturahmi kita bersama masyarakat Kabupaten Morowali, " tutur Kasdim.
Wakil Bupati Morowali, H.Najamudin dalam sambutannya mengawali dengan mengucapkan selamat merayakan Natal dan Tahun Baru, kepada seluruh umat Kristiani, yang untuk pertama kalinya di selenggarakan bersama dengan Pemkab TNI-Polri-Korpri dan BUMN.
”Mudah-mudahan perayaan Natal ini akan membawa kedamaian, kebahagian dan kesejahteraan bagi umat Kristiani yang merayakannya, ” ujar Najamudin.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati juga mengajak semua umat kristiani tak henti menebarkan nilai nilai-nilai kebaikan dan menghargai perbedaan kebangsaan untuk memperkokoh rasa kebhinekaan dan saling bergandengan tangan dalam mewujudkan tata kehidupan bersama.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Morowali berharap agar perayaan Natal Tahun 2022 ini, menjadi perayaan solidaritas tidak hanya antar umat Kristiani, tetapi juga solidaritas antar sesama warga negara. Natal harus menjadi spirit untuk mengokohkan nilai-nilai kebangsaan dan menghargai perbedaan kebhinekaanan, ” harap Najamudin.
Diakhir acara, dilakukan penyerahan bingkisan kepada seluruh Pendeta Se-Kab Morowali yang diserahkan Langsung Bupati Morowali bersama Wakil Bupati Morowali didampingi Dandim 1311/Mrw, Kapolres Morowali serta sejumlah pejabat terkait termasuk dari Kemenag.
Usai penyerahan bingkisan, para Pendeta Poto bersama Bupati Morowali/W. Bupati Morowali didampingi Dandim 1311/Mrw, Kapolres Morowali serta sejumlah pejabat terkait termasuk dari Kemenag dan juga sejumlah kepala OPD Pemkab Morowali. Kegiatan terpantau berjalan lancar, penuh khidmat dan aman.
(PATAR JS)